Batas Akhir Pendaftaran Jalur Domisili SMPN 40 Makassar Melampaui Target Kuota
TARGETNASIONAL, MAKASSAR-— Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di UPT SPF SMP Negeri 40 Makassar tahun ajaran 2025 berjalan lancar, dan kini memasuki tahap akhir pendaftaran jalur domisili, Kamis (03/07/2025).
Pelaksanaan pendaftaran dimulai sejak, Senin 30 Juni 2025 dan akan berakhir pada 13 Juli 2025, mencakup seluruh jalur mulai dari domisili hingga non domisili.
Panitia pelaksana SPMB SMPN 40 Makassar, Leli menjelaskan bahwa masa pendaftaran jalur domisili yang seharusnya berakhir Rabu 2 Juli, resmi diperpanjang hingga Kamis 3 Juli 2025, sesuai arahan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar.
“Seharusnya hari ini sudah pengumuman, tapi karena perpanjangan satu hari dari dinas, pengumuman akan dilakukan besok,” ujar Ibu Leli, Kamis (03/07/2025).
Hingga hari terakhir pendaftaran domisili, tercatat 531 pendaftar, melampaui kuota jalur domisili yang tersedia.
Sementara itu, kuota keseluruhan SMPN 40 Makassar tahun ini adalah 256 siswa, yang dibagi dalam 8 rombel (rombongan belajar) dengan kapasitas 32 siswa per rombel.
“Jadi dari total kuota tersebut, 5 persen diperuntukkan bagi siswa luar daerah, sementara sisanya terbagi dalam jalur domisili, non domisili, afirmasi, prestasi, dan perpindahan orang tua,” jelas ketua panitia.
Adapun rincian kuota berdasarkan jalur, Ibu Leli menyampaikan yaitu jalur domisili 50%, jalur non domisili 45%, dan luar daerah 5%.
Untuk pendaftaran jalur non domisili, akan dimulai pada Senin 7 Juli hingga Kamis 10 Juli 2025, dan pengumuman hasil seleksi jalur non domisili ini dijadwalkan pada 11 Juli 2025.
Menurut panitia, kendala utama selama proses pendaftaran terjadi pada hari pertama yaitu gangguan server dan ketidaksesuaian titik lokasi dengan data Kartu Keluarga (KK) yang memengaruhi nilai seleksi.
“Pihak sekolah menyediakan layanan bantuan pendaftaran bagi calon siswa yang mengalami kendala, baik secara langsung di sekolah maupun melalui kontak resmi panitia,” ungkapnya.
Terkait antusiasme dan kuota, Ibu Leli mengatakan setiap tahun jalur domisili cenderung penuh lebih cepat dibanding jalur lain, sementara jalur seperti afirmasi dan perpindahan sering kali tidak terpenuhi.
Ia juga menyarankan agar ke depannya, jalur domisili bisa ditempatkan di akhir proses pendaftaran agar bisa membantu mengisi sisa kuota dari jalur lain.
Diakhir keterangannya, Leli juga berharap agar kedepannya sistem bisa dievaluasi kembali.
“Harapan saya, sistem ini bisa terus dievaluasi agar lebih seimbang. Karena selama ini banyak pendaftar jalur afirmasi memilih sekolah favorit lain, sehingga sekolah menengah seperti kami sering kekurangan,” tutupnya.(*)



