SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar Hadirkan Inovasi Pendidikan: Belajar dari Budaya dan Alam, Apa Dampaknya bagi Siswa?
TARGETNASIONAL , MAKASSAR—– Pendidikan bukan semata soal teori di dalam kelas, tetapi juga tentang bagaimana siswa memahami dan merespons kehidupan nyata. Hal inilah yang diterapkan oleh SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar melalui pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dengan mengangkat tema Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan, sekolah ini mengajak siswa menyelami budaya serta terlibat langsung dalam aksi pelestarian lingkungan.
Belajar dari Kearifan Lokal: Membangun Karakter Melalui Budaya
Pada Mei 2025, proyek bertema Kearifan Lokal dilaksanakan di bawah bimbingan Bapak Sofyan, S.Pd., Gr., dan Bapak Jauhar Hamdan Fauzan. Para siswa mempelajari makna kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari, memahami filosofi rumah adat di Sulawesi Selatan, serta bagaimana budaya turut membentuk karakter bangsa.
Sebagai bentuk pembelajaran kontekstual, siswa diajak melakukan kunjungan edukatif ke Benteng Somba Opu, Kabupaten Gowa. Di sana, mereka mengamati langsung berbagai rumah adat dari suku-suku di Sulawesi Selatan. Setiap kelompok siswa melakukan observasi, mencatat keunikan tiap rumah adat, dan mendokumentasikannya dalam bentuk miniatur, pameran budaya, serta video dokumenter.
“Saya baru tahu kalau setiap rumah adat di Sulawesi punya makna dan filosofi masing-masing. Ini bikin saya makin bangga dengan budaya kita,” ujar Kristian Rangga, siswa kelas IX.A.
Dampak positif juga dirasakan oleh para orang tua. Ibu Hasna, salah satu wali murid, mengungkapkan kebanggaannya atas perubahan anaknya.
“Anak saya sekarang lebih mengenal budaya daerahnya dan sering bercerita tentang filosofi rumah adat yang dipelajari. Dulu ia kurang tertarik, tapi setelah proyek ini, rasa cintanya terhadap budaya lokal tumbuh pesat,” tuturnya.
Gaya Hidup Berkelanjutan: Dari Edukasi Menuju Aksi Nyata
Sebelumnya, pada November 2024, proyek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan juga telah dilaksanakan di bawah koordinasi Bapak Taufiqurrahman, S.Pd., Gr., dan Sekretaris proyek, Ibu Nur Aulia Abd. Majid, S.Pd., M.Pd. Tujuan utamanya adalah menanamkan kesadaran lingkungan serta mendorong siswa untuk mengambil aksi nyata.
Kegiatan diawali dengan sesi materi yang disampaikan oleh para guru:
Pak Imam membahas tentang jejak karbon dan dampaknya terhadap bumi.
Pak Taufiq menjelaskan pentingnya pelestarian tanaman di sekolah.
Pak Albert memfasilitasi diskusi kritis tentang minimnya penghijauan di lingkungan sekolah.
Ibu Yenni Mulyani membimbing siswa menyusun gagasan aksi lingkungan yang aplikatif.
Setelah mendapatkan pemahaman teoritis, para siswa langsung terjun ke lapangan dengan melakukan penanaman pohon:
Kelas VII bertanggung jawab atas penghijauan area sekitar masjid.
Kelas VIII.A dan IX.A menanam di sekitar ruang kelas.
Kelas VIII.B fokus pada penanaman tanaman obat di belakang masjid.
Kelas IX.B melakukan penghijauan di sekitar kantor sekolah.
Tak hanya itu, siswa juga diberi tanggung jawab untuk merawat tanaman yang mereka tanam selama satu minggu sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan.
“Dulu saya tidak terlalu peduli dengan lingkungan. Tapi setelah ikut proyek ini, saya jadi sadar bahwa menjaga bumi dimulai dari diri sendiri,” ujar Masyita, siswi kelas VIII.
Pendidikan Kontekstual yang Membangun Karakter
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar, Ibu Qurratul Aini Ridwan, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas keberhasilan proyek ini.
“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap budaya dan lingkungan sekitar. Proyek ini membuktikan bahwa pembelajaran bisa lebih bermakna jika dikaitkan dengan kehidupan nyata,” tuturnya.
Respon positif juga datang dari orang tua. Ibu Asni, wali murid lainnya, menyampaikan perubahan sikap anaknya setelah mengikuti proyek.
“Anak saya sekarang lebih peduli terhadap tanaman di rumah, bahkan mengajak keluarga untuk lebih menjaga lingkungan. Ini menunjukkan bahwa sekolah telah berhasil mendidik karakter, bukan sekadar mengajar,”ujarnya bangga.
Belajar Tak Hanya dari Buku
Melalui rangkaian proyek ini, SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar membuktikan bahwa pendidikan yang berakar pada budaya dan lingkungan mampu membentuk karakter serta kepedulian sosial siswa.
Jadi, siapkah kita untuk belajar tak hanya dari buku, tetapi juga dari budaya dan alam di sekitar kita?. ( *)




